2,672 research outputs found

    Application of Fuzzy Logic to Control Room Illumination Based Microcontroller

    Get PDF
    ABSTRACT An illumination room is needed by humans to recognize objects visually. Lighting has an influence on the function of a room. Therefore we need the lights as the main lighting source that can support the function room. Generally used for indoor lighting arrangements on-off principle. Lighting settings with on-off principle is based only on the condition of the light dark room, regardless of the contribution from the outside as the sun. This often resulted in inconvenience and inefficiency use of electrical energy. Therefore, adjustment is necessary lighting (illumination) generated light. Control principle used is fuzzy. Fuzzy inference system used in this room is the lighting controllers Sugeno method. The composition rules using the AND operator, while for the COG method is used defuzzyfication (Center of Gravity). As a main controller in the system using a microcontroller with input from the light sensor (LDR). The output of the controller then displayed on the LCD as a viewer and as an input the voltage regulator circuit. This system works in the room (in door) using the model of a house with three rooms as a model. From the simulation results with fuzzy control, if the setpoint of rooms 200 lux and state rooms are light at 80 lux, the light will produce light at 125 lux, if the setpoint 300 lux and 50 lux room condition, then lighting the lamp is 250 lux, and if the setpoint 150 lux and 30 lux room condition, then lighting the lamp is 125 lux. Keyword: Fuzzy controller, Illumination, Microcontrolle

    "CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS ON IDEOLOGY OF NEGARA ISLAM INDONESIA (NII) GROUP, INDONESIAN GOVERNMENT, AND THE JAKARTA POST REPRESENTED THROUGH EDITORIALS AND HEADLINES OF THE JAKARTA POST"

    Get PDF
    This study, Critical Discourse Analysis (CDA) on the Ideology of Negara IslamIndonesia (NII) group, Indonesian Government, and the Jakarta Post representedthrough the editorial and headlines of the Jakarta Post. It is aimed to know whatIdeology of Indonesian Government concerning with the NII Group and the Ideology ofNII Group reflected through mass media (headlines and editorials). The data ofeditorials and headlines published by the Jakarta Post collected for this study from2010-2013. I used analysis method of Appraisal system similar to White’s work.Through appraisal, we can uncover the Ideology of the parties in this research. Some results of the study (through the texts analyzed) are: Indonesian Government has theIdeology that NII Group must be suppressed, no place for the organization (group) inthis country, the group is negative group (a part of terrorism) which want to replace Indonesian Ideology of Pancasila with Islam Ideology and etc. But in other side, TheNII Group has the ideology that the Group has a right to live in Indonesia, the Group always Struggle for their movement, and the Group is not negative group and etc andthe Jakarta Post has the ideology of supporting the Government stance in looking at theNII Group

    A Preliminary Report on the Utilization of PSO for Solving the Hamiltonian Systems

    Get PDF
    When one uses the Pontryagin’s Maximum Principle for solving fixed-time and fixedendpoint optimal control problems, one will face a Hamiltonian system. The Hamiltonian system consists of a pair of differential equations. The first equation is equipped with initial and final condition, but the second one lacks any boundary conditions. Thus, in most cases, one cannot solve this problem directly. This is a classic difficulty for using the maximum principle. We will proposed a new method for overcoming this difficulty here. This method utilizes an algorithm called Particle Swarm Optimization or PSO. At the end this paper will present some numerical result

    Model Matematik Dari Spark Ignition Engine FIAT DEDRA V6

    Full text link
    Pemodelan matematik dari spark ignition engine (SIE) berupa engine stand yaitu motor bakar bensin mobil FIAT DEDRA V6 selama ini banyak didominasi oleh model matematik sistem siso, yaitu masukannya berupa Spark advanced position A(s) (time ignition) di dalam ruang bakar (silinder) atau dapat berupa Duty cycle of the throttle valve D(s) sebagai penyebab variasi Air to Fuel Ratio (AFR) terhadap keluaran berupa speed engine atau manifold pressure. Pemodelan matematik dari plant SIE pada penelitian ini, bagaimana menentukan hubungan antar kedua keluaran terhadap pengaruh dari kedua masukan tersebut di atas. Hubungan dari kedua keluaran terhadap kedua masukan dinyatakan dengan transfer function berbentuk matrix sistem multi input multi output (mimo) 2X2 dari SIE, sehingga subsistem-subsistem dari plant engine didapat dengan menggunakan metode superposisi dari kedua keluaran speed engine dan manifold pressure terhadap kedua masukan yaitu Duty cycle of the throttle valve dan Spark advanced Position. Hasil yang didapat disimulasikan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh dari masing-masing masukan yang memberikan kontribusi ke keluaran terhadap subsistem-subsistem sistem mimo dari plant spark igniton engine

    PENGARUH WATER LOADING TERHADAP KEMAMPUAN ANAREOBIK DAN AEROBIK

    Get PDF
    This research aims at determining the influence of water loading towards anaerobic and aerobic ability. This study used One group pretest-posttest design. The population involved the students of Faculty of Sport Science, YSU and the samples were 80 male students and were divided into two groups. The data were collected through tests and the instruments to collect the data of anaerobic ability was the 200-meter run test while the aerobic ability was measured using 2400-meter run test. The data were analyzed using dispute moment correlation from Pearson, while the hypothesis were tested using t-test to accept and decline the hypothesis with the level of significance of 5%. The results of the reliability test using the 200-meter run test and the 2400-meter run test were reliability coefficients of r: 0.624 and r : 0.699, respectively, which inferred that both tests were reliable. The results of t-test on 200-meter run were 28.707 seconds as the mean value of the first test and 30.866 seconds as the mean value of the second test with p: 0.000 which inferred that there were significant differences and the achievement was decreasing. The results of t-test on 2400-meter run were 12.20 minutes for the first test and 11.63 for the second test with p: 0.002. It inferred that there were significant differences and significant achievement increases. Keywords: water loadin

    Pemanfaatan Batu Kapur Jayapura Sebagai Agregat Pada Campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai Marshall dan volumetrik pada campuran AC-WC yang menggunakan batu kapur sebagai agregat selain itu untuk mengetahui kadar aspal optimumnya, Metode yang digunakan berisi data yang dikumpulkan secara langsung melalui pemeriksaan sampel batu kapur sebagai agregat kasar dan agregat halus yang dilakukan di laboratorium dengan menganalisa hasil dari pengujian agregat kasar dan halus meliputi analisa saringan, berat jenis dan penyerapan air, kadar lumpur dan dilakukan pengujian marshall dan volumetrik, Hasilzpengujian zMarshall untukzkadar 5% sebesar 2301,70 kg, 5,5% sebesar 2412,50 kg, 6% sebesar 2533,33 kg, 6,5% sebesar 2417,54% dan 7% denganznilai stabilitas 2402,43 kg. sedangkan nilai Flow untuk kadar 5% di peroleh nilai flow sebesar 7.61 mm,  5,5% sebesar 6,08 mm, 6% diperoleh nilai 4,49 mm, 6,5% sebesar 3,09 mm dan 7% sebesar 2,5 mm dan NilaizMarshall Quotientzpada kadar aspal 5% sebesar 302,68 kg/mm, 5,5% sebesar 396,99 kg/mm,z6% sebesar 566,29 kg/mm, 6,5% sebesar 811,89 kg/mm sedangkan pada 7 % di peroleh sebesar 973,82 kg/mm. Hasil Pengujian Volumetrik menunjukkan nilai VMA untuk kadar aspal  5% sebesar 17,87%,  5,5%  sebesar 17,53%, 6% sebesar 17,27%, 6.5% sebesar 16,43% dan pada 7 % dengan nilai VMA 15,27% , nilaizVIM padazkadar aspalz5% sebesar 8.41%,z5,5% sebesar 7,77%, 6%zsebesar 7,09 %, 6,5% sebesar 6,12% dan pada 7% sebesar 4,84% dan nilai VFB pada kadar aspal 5% sebesar 52,02%, 5.5% sebesar 56.6%, pada 6 % sebesar 58,97%, 6.5% sebesar 62,02% dan pada 7% nilai VFB sebesar 68.3%, hasil analisa nilai kadar aspal optimunzpada campuranzAC-WC dengan menggunakan batuzkapur sebagai agregat adalah 7

    Studi Fenomenologis Kebahagiaan Guru di Papua

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis secara mendalam nilai-nilai kebahagiaan serta mengeksplorasi karakter positif yang diwujudkan dalam proses belajar-mengajar di pedalaman Papua. Kebahagiaan merupakan suatu konsep yangmenggambarkan kondisi individu ketika mengarahkan perasaannya pada hal yang positif dan memanfaatkan karakter positif yang dimiliki untuk memaknai peristiwa-peristiwa yang dijalaninya dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif fenomenologi digunakan dalam penelitian ini. Partisipan sebanyak tiga orang, dan proses pengumpulan data melalui metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gurumengarahkan perasaannya ke hal-hal yang positif berdasarkan pengalaman selama mengabdi, yaitu; ketika siswa-siswa di pedalaman dapat mengikuti pelajaran yang diberikandan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dapat menunjukkan identitas guru secara langsung di pedalaman, adanya kesatuan kerja diantara para guru, dan mendapatkandukungan dari masyarakat setempat maupun keluarga mereka.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis secara mendalam nilai-nilai kebahagiaan serta mengeksplorasi karakter positif yang diwujudkan dalam prosesbelajar-mengajar di pedalaman Papua. Kebahagiaan merupakan suatu konsep yangmenggambarkan kondisi individu ketika mengarahkan perasaannya pada hal yang positifdan memanfaatkan karakter positif yang dimiliki untuk memaknai peristiwa-peristiwa yangdijalaninya dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif fenomenologi digunakandalam penelitian ini. Partisipan sebanyak tiga orang, dan proses pengumpulan data melaluimetode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gurumengarahkan perasaannya ke hal-hal yang positif berdasarkan pengalaman selamamengabdi, yaitu; ketika siswa-siswa di pedalaman dapat mengikuti pelajaran yang diberikandan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dapat menunjukkan identitas gurusecara langsung di pedalaman, adanya kesatuan kerja diantara para guru, dan mendapatkandukungan dari masyarakat setempat maupun keluarga mereka

    PERAN DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU GURU DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KABUPATEN SUBANG TAHUN 2019

    Get PDF
    Abstract Background: Teachers have an important role in providing  reproductive health education for adolescents. Objective: To analyze the relationship of characteristics, training, knowledge, attitude, identities and school supports with teacher behavior in providing adolescent reproductive health education. Method: This study was an analytical research with cross-sectional design. The number of sampel were 71 schools that was determined by systematic random sampling. The number of respondents were 421 teachers. The independent variables were characteristics, training, knowledge, attitudes, identities and school supports. The dependent variable was teachers behavior in providing reproductive health education. Data were collected through interviews. The data were analyzed using Chi Square Test and multiple logistic regression. Result: Factors related to teacher behavior in providing adolescent reproductive health education were gender (OR: 1.64; 95% CI: 1.105-2.437), employment status (OR: 1.55 ; 95% CI: 1.03-2.34 ), training participation (OR:1.78; 95% CI: 1.210-2.623), knowledge (p: 0.000),  attitude (OR: 5,81 ; 95% CI: 4.412-7.650), facilities (OR: 1749.52 ; 95% CI: 457.670-6688.005) and implementation (OR: 2008.95; 95% CI: 512.397-7876.487). The most dominant factors related to the teachers’ behavior in providing reproductive health education were facilities (OR: 110.49; 95% CI: 22.21-549.52) and implementation (OR: 139.28; 95% CI: 28.56- 679.30). Conclusion: Adequate support of learning facilites and aspects of implementation had major contribution to the behavior of teachers in providing reproductive health education. Keywords: teacher behavior, education, adolescent reproductive health Abstrak Latar belakang: Guru memiliki peranan penting dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja. Tujuan: Menganalisis hubungan karakteristik, pelatihan, pengetahuan, sikap, identitas dan dukungan sekolah dengan perilaku guru dalam memberikan pendidikan keehatan reproduksi remaja. Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain potong lintang. Sampel ditetapkan dengan systematic random sampling berjumlah 71 sekolah. Responden berjumlah 421 orang guru. Variabel independen adalah karakteristik, pelatihan, pengetahuan, sikap, identitas dan dukungan sekolah. Variabel dependen adalah perilaku guru dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi. Data dikumpulkan melalui wawancara. Data dianalisis dengan uji Chi-square dan regresi logistik ganda.  Hasil: Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku guru dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi remaja adalah jenis kelamin (OR:1,64; 95% CI: 1,105-2,437), status kepegawaian (OR: 1,55 ; 95% CI: 1,03-2,34 ), keikutsertaan pelatihan (OR:1,78; 95% CI: 1,210-2,623), pengetahuan (p: 0,000), sikap (OR: 5,81 ; 95% CI: 4,412-7,650), sarana  (OR: 1749,52 ; 95% CI: 457,670-6688,005) dan pelaksanaan  (OR: 2008,95; 95% CI: 512,397-7876,487). Faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku guru dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi adalah sarana (OR: 110,49; 95% CI: 22,21-549,52) dan pelaksanaan (OR: 139,28; 95% CI: 28,56- 679,30). Kesimpulan: Dukungan sarana pembelajaran yang memadai dan aspek pelaksanaan memiliki kontribusi utama terhadap perilaku guru dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi. Kata kunci: perilaku guru, pendidikan, kesehatan reproduksi remaj

    Gambaran kelincahan pada anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Futsal Universitas Hasanuddin di era new normal

    Get PDF
    Kelincahan merupakan kemampuan seseorang untuk merubah suatu posisi tubuh yang berbeda dengan cepat dan dengan keseimbangan tubuh yang baik. Kelincahan menjadi salah satu kondisi fisik atlet yang sangat penting, karena dengan kelincahan atlet dapat bergerak dan mengubah arah gerakan tubuhnya dengan cepat dengan memerlukan waktu yang sesingkat-singkatnya tanpa hilangnya keseimbangan tubuh. Kelincahan juga sangat berpengaruh terhadap performa atlet di lapangan dan juga untuk mendapatkan prestasi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui gambaran kelincahan pemain futsal Universitas Hasanuddin di era new Normal. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) futsal di Universitas Hasanuddin. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 60 orang (n=60). Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data primer melalui pengukuran kelincahan menggunakan Illinois Agility Run Test. Data umum sampel diperoleh melalui pengisian kuesioner termasuk di dalamnya Fatigue Assessment Scale (FAS) untuk mengukur tingkat kelelahan responden. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan Microsoft Office Excel untuk melihat distribusi tingkat kelincahan per karakteristik responden. Sebanyak 27 orang (45%) pemain yang memiliki nilai kelincahan rata-rata dengan nilai rata-rata 17,6 detik. Gambaran tingkat kelincahan berdasarkan angkatan 2020 sebanyak (16,67%), IMT normal (26,67%), dan tingkat kelelahan ringan (43,3%). Secara umum tingkat kelincahan pada pemain futsal di UKM futsal Universitas Hasanuddin masih dalam kategori rata rata dengan IMT normal, kelelahan ringan dan nilai kelincahan yang sangat bagus dan di atas rata-rata didominasi oleh angkatan 2018 dan 2019, yang dimana IMT dan kelelahan dapat mempengaruhi kelincahan
    • …
    corecore